Jumat, 17 Desember 2010

YAKIN

Yakin, Udah siap Pacaran…???????
Ngeliat sepasang cowok-cewek jalan berdua, pegangan tangan dan bercanda-tawa riang ntah di mall, di jalan, atau di mana aja. Iri? Especially yang nge-jombloh kayaknya bakal iri tuhhh.

Yaaa, ngga semua juga sih. Tapiii, kalo ditanya dan dijawab sejujur-jujurnya deh, siapa sih yang ngga kepengen punya pacar. Zhoel ajah pengen

Pacaran. Upssst salah udah punya St. Mawaddah Nursin.
Siapa bilang punya pacar dan pacaran itu ngga indah banget. Ngga ada yaaa? Wahh, kalo ngomongin pacaran, rasanya pasti berbunga-bunga. Selalu ada yang merhatiin. Ada yang ngatur-ngatur. Pokoknya bahagia deh… (Love meluluu)

Gitu pun, pernah ngga terbersit di pikiran temen-temen: “Saya udah siap dan cocok ngga yah untuk pacaran?”
Nah, kalo pengen tahu siap-nggaknya diri kita untuk berpacaran, yuk jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. Seenggaknya ada 5 pertanyaan yang mesti dijawab dengan sejujur-jujurnya.


• Yakin, udah mengenal diri sendiri?
Dengan mengenal diri sendiri, berarti kita udah tau apa yang kita butuhkan, iya kan? Jadi, ngga harus ngeraba-raba cowok atau cewek seperti apa yah yang cocok sama kita. (Ngeraba-raba, what? Xixixi)
• Gimana hubungan dengan orang lain?
Apakah kamu dikenal oleh orang lain sebagai pribadi gampang bergaul atau malah introvert? Bisa akur sama kakak atau adik? Gimana hubunganmu sama ortu? Nah, kalo sama orang-orang di sekitar kita aja, kita kaga bisa menjaga hubungan baik, gimana sama pacar coba?
• Udah bisa mengendalikan emosi?
Emosi bukan hanya memaksudkan perasaan kesal dan marah, tapi mencakup semua perasaan yang kita alamin. Intinya, coba koreksi diri kita, apa kita ituh orang yang mudah ‘tenggelam’ kalo sedih? Apa kita orang yang mudah ‘meleleh’ kalo digoda dikit aja? Waaahh… Bahaya kan kalo kita ngga bisa mengendalikan emosi pas pacaran.

• Sebenarnya, kamu suka orangnya atau kegiatan berpacarannya?
zhoeL nemu statement ini di sebuah buku. Paling nggak, buat diri zhoeL, pertanyaan itu cocok banget diajuin ke zhoeL. Kalo boleh jujur, yang zhoeL ngebet banget tuh kegiatan berpacarannya. Pengen banget ngerasain yang namanya jalan bareng, di-sms-in, dsb. Nah, kalo kamu? Hayooo… Jujur deh.

• At last, tujuan berpacaran apa sih?
Ayo deh, mikir, mikir, mikir. Ada yang bingung ngga sih? Misalin nih kamu pacarannya waktu SMP, pasti niat buat selamanya sama dia alias nikah ngga terbersit kan? Jadi, kamu pacaran buat apa? Senang-senang, prestise, atau seperti poin ke-4 tadi, kamu pengen ngerasain kegiatan berpacaran itu?
“Dengan berpacaran, kita bisa tau berbagai karakter orang. Bisa mempelajari bagaimana berhubungan dengan orang lain.”
zhoeL pernah dengar statement kayak gitu. Duhhh… Bukan salah sih statement itu, tapi, apa harus ya? Dan, kalo waktunya ngga tepat, zhoeL rasa statement di atas ngga berlaku.
Mempelajari dan menjalin hubungan dengan orang lain, ngga harus lewat pacaran kan? Ngga habis-habis dong. Kalo kita pacaran, terus ngga cocok. Gitu seterusnya. Jadinya, kita cuman belajar ‘kawin-cerai’.
Kalo zhoeL boleh berpendapat, sebelum kita memutuskan untuk pacaran, pelajari lebih dahulu sifat seseorang tersebut. Jangan pacaran dulu, baru mempelajari sifat-sifatnya. Jadi, ngga perlu ’sering-sering patah hati’ kan?

pertanyaan

D ibawah ini ada empat ( 4 ) pertanyaan dan satu pertanyaan bonus. Jawablah semua tanpa banyak pikir. Cuma boleh berpikir sedetik, jawab segera. OK?

Ayo cari tahu, seberapa pintar anda... .

Siap? GO!!! (gulung layar)< /B>










Pertanyaan pertama:

A nda ikut berlomba. Anda menyalip orang di posisi nomor dua. Sekarang posisi anda nomor berapa?




~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~




Jawaban: Jika anda menjawab Nomor Satu, anda SALAH BESAR! Jika anda menyalip orang nomor dua, sekarang andalah yang ada di posisi nomor dua!

Jangan ngaco lagi, ya?.
Sekarang jawab pertanyaan kedua,
tapi jangan berpikir lebih banyak daripada ketika menjawab pertanyaan pertama tadi, OK ?

Pertanyaan Kedua:
Jika anda menyalip orang di posisi terakhir, sekarang anda di posisi…?
(gulung layar)













~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~




Jawaban: Jika anda menjawab anda orang kedua dari terakhir, anda SALAH LAGI… Coba, bagaimana caranya menyalip orang TERAKHIR?


Anda sebetulnya tidak terlalu pintar, ' kan ?





Pertanyaan ketiga:
Hitung-hitungan yang pelik! Catatan: kerjakan di pikiran anda saja.
JANGAN gunakan kertas atau pensil atau kalkulator. Cobalah.



Ambil 1000 dan tambahkan 40 padanya. Sekarang tambahkan 1000 lagi. Sekarang tambahkan 30 . !
Tambahkan 1000 lagi < U> . Sekarang tambahkan 20 . Sekarang tambahkan 1000
Sekarang tambahkan 10 . Berapa totalnya?


gulung layar.....









~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~


Apakah hasilnya 5000 ?

Jawaban yang benar adalah 4100.



Kalau tidak percaya, cek dengan kalkulator!
Hari apes, ' kan?
Mungkin di pertanyaan terakhir anda bisa benar...
....Mungkin.



Pertanyaan keempat:

Ayah Mary punya lima andak: 1. Nana, 2. Nene, 3. Nini,
4. Nono. Siapa nama anak kelima?







~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~

Apa anda menjawab Nunu?
BUKAN! Tentu saja bukan.
Anak kelima namanya Mary. Baca lagi pertanyaannya!



Okay, sekarang ronde bonus:

SEORANG bisu pergi ke toko dan ingin membeli sikat gigi. Dengan menirukan orang menggosok gigi, ia berhasil menyampaikan keinginannya pada penjaga toko dan ia berhasil membeli sikat gigi...
Berikutnya, seorang buta masuk ke toko itu dan ingin membeli kacamata hitam, bagaimana DIA menunjukkan keinginannya?

9 cara meelatih otak

9 Cara Melatih Otak

Otak manusia pada dasarnya merupakan komputer biologis. Ia membutuhkan makanan, oksigen, dan ia juga butuh latihan. Anda dapat melakukan beberapa hal untuk meningkatkan kekuatan otak dengan melatihnya, memodifikasi, atau bahkan

memanipulasinya. Anda mungkin tidak akan menjadi seperti Einstein, namun hal ini juga bukan alasan untuk tidak membuatnya menjadi lebih baik. Hal-hal di bawah ini akan membuat otak Anda bekerja lebih baik.

1. Ambillah dosis EPA secukupnya
EPA adalah bahan kimia dalam minyak ikan yang merupakan makanan bagi otak, setiap orang pasti sudah mengetahuinya, jadi mengapa tidak memberikannya kapsul minyak ikan setiap hari untuk meningkatkan kekuatannya. Riset menunjukan bahwa minyak ikan dapat memfasilitasi peningkatan aktivitas pada otak, memperlancar peredaran darah, meningkatkan memori dan konsentrasi.

2. Seks secara teratur
Berhubungan seks dapat melepaskan senyawa kimia yang dapat meningkatkan kekuatan otak, menurut buku terkini "Teach yourself. Training your brain" yang ditulis oleh pengajar senior dan seorang ahli biologi. Seks adalah bentuk sempurna dari latihan, yang juga meningkatkan peredaran darah ke otak. Ia dapat mengurangi stress dan ketegangan yang menurunkan efisiensi kinerja otak.

3. Kerjakan sebuah teka teki
Teka-teki silang, Sudoku atau yang lainnya dapat membuat otak Anda tetap pada kondisi terbaik. Sama seperti otot, jika Anda tidak berlatih secara reguler, ia akan kehilangan kemampuannya untuk bekerja secara maksimal.

4. Pergi berjalan kaki
Tidak ada yang dapat mengalahkan udara segar yang dapat menyegarkan pikiran yang dapat mengurangi percakapan mental yang mengganggu logika dan pikiran konstruktif. Sebuah perjalanan di pinggiran kota, dekat sungai atau sekedar di taman akan membantu Anda menyingkirkan awan kelabu dan membantu pikiran Anda tetap jernih.

5. Mempelajari bahasa baru
Mempelajari bahasa baru dapat sindrom dementia (kemunduran otak) sampai dengan empat tahun menurut artikel yang dimuat pada New Scientist. Alasan pasti untuk hal ini belum diketahui, namun dipercaya bahwa ia memiliki hubungan erat dengan peningkatan perdaran darah dan koneksi saraf yang baik.

6. Tertawa
Tawa bukan saja merupakan obat terbaik, ia juga dapat meningkatkan fungsi otak dan menstimulasi kedua sisi otak pada saat yang bersamaan. Pastikan Anda tertawa setiap harinya.

7. Menjadi kreatif
Melukislah atau pelajari alat musik yang baru, bergabunglah dengan kelas kesenian walaupun Anda yakin Anda payah dalam hal tersebut. Menjadi kreatif memungkinkan Anda untuk menemukan solusi baru untuk permasalahan yang sudah lama dan meningkatkan kesadaran pada saat yang bersamaan.

8. Belajar melempar barang
Riset dari Universitas Regensburg di Jerman memindai otak dari seorang juggler (pemain sulap yang melemparkan barang) dan menemukan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan struktur otak. Setelah berlatih selama tiga bulan, otak akan menunjukan peningkatan signifikan pada dua bagian, yaitu bagian mid-portal dan posterior intraprietal sulcus kiri.

9. Berhubungan dengan sifat keanak-anakan Anda
Einstein pernah berkata bahwa imajinasi lebih penting daripada pengetahuan dan ia menggunakannya pada beberapa eksperimen yang akhirnya membuatnya menemukan perhitungan paling terkenal sepanjang masa (E=MC2).

Cobalah lihat anak-anak, mereka penuh dengan imajinasi, dan mereka belajar lebih banyak pada tahun-tahun awal kehidupan mereka lebih daripada apa yang kita pelajari selama satu dekade. Bebaskan pikiran Anda dari penjara pikiran "seorang dewasa", Anda akan menemukan cara berpikir yang belum pernah ada sebelumnya, Anda mungkin akan membuat penemuan besar yang berikutnya.

pertanyaan tentang cinta

Pertanyaan Tentang Cinta
Apakah cinta selalu menyediakan airmata?
Apakah cinta selalu menyediakan harapan?
rindu yang berdenyut di nadi rela dan maaf di sanubari, uluran tangan tanpa pamrih kurasa itu cinta
dan ketika kau memutuskan untuk memeluk Tuhan di sepanjang jalan berliku kurasa itu paling cinta
Seperti dua sisi mata uang, cinta menyediakan harapan, sekaligus air mata, menawarkan keindahan, juga terselip penderitaan. Tapi itu cinta pada makhluk, yang air matanya adalah air mata kesedihan, yang harapannya sangat boleh jadi berujung kekecewaan, dan yang penderitaannya akan menyakitkan.
Lalu, cinta yang bermuara, berawal dan berakhir pada Tuhan, sesungguhnya juga menyediakan harapan & air mata, tapi air matanya adalah air mata kebahagiaan, karena Tuhan itu Maha Menentramkan, Beliau menjanjikan kedamaian bagi hambaNya yang ikhlas menangis dihadapanNya. Pun, jika berharap hanya padaNya, harapan itu tak akan pernah dikecewakan, karena Tuhan tak pernah ingkar janji.
Kemudian, bagaimana sebaiknya meletakkan cinta pada makhluk, sehingga ketika cinta tak berbalas, kita masih bisa tersenyum, ketika harapan dipatahkan, tetap air mata bahagia yang mengalir?
Mungkin kita bisa mencontoh Sayyidina ‘Ali,
Ketika beliau mendengar Abu Bakar, seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat dengan Baginda Nabi, melamar Fathimah, Sayyidina ‘Ali berkata “Aku mengutamakan Abu Bakr atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan Fathimah atas cintaku.” Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan.
Beberapa waktu berlalu, ternyata Allah menumbuhkan kembali tunas harap di hatinya yang sempat layu. Lamaran Abu Bakr ditolak. Dan ’Ali terus menjaga semangatnya untuk mempersiapkan diri. Ah, ujian itu rupanya belum berakhir. Setelah Abu Bakr mundur, datanglah melamar Fathimah seorang laki-laki lain yang gagah dan perkasa, seorang lelaki yang sejak masuk Islamnya membuat kaum muslimin berani tegak mengangkat muka, seorang laki-laki yang membuat syaithan berlari takut dan musuh-musuh Allah bertekuk lutut. ’Umar ibn Al Khaththab. Ya, Al Faruq, sang pemisah kebenaran dan kebathilan itu juga datang melamar Fathimah.
’Umar adalah lelaki pemberani. ’Ali, sekali lagi sadar. Dinilai dari semua segi dalam pandangan orang banyak, dia pemuda yang belum siap menikah. Apalagi menikahi Fathimah binti Rasulillah! Tidak. ’Umar jauh lebih layak. Dan ’Ali ridha. Mencintai tak berarti harus memiliki. Mencintai berarti pengorbanan untuk kebahagiaan orang yang kita cintai. Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan. Itulah keberanian. Atau mempersilakan. Yang ini pengorbanan.
Dan di sini, cinta tak pernah meminta untuk menanti. Seperti ’Ali. Ia mempersilakan. Atau mengambil kesempatan. Yang pertama adalah pengorbanan. Yang kedua adalah keberanian. Dan bagi pencinta sejati, selalu ada yang manis dalam mencecap keduanya.

Allah Itu ada

ALLAH itu ada,,,
Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri paman Sam kembali ketanah air. Sesampainya dirumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang Guru Agama, Kyai atau siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang yang dimaksud tersebut.
Pemuda: Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Kyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda
Pemuda: Anda yakin? Sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
Kyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.
Pemuda: Saya punya 3 buah pertanyaan: 1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan wujud Tuhan kepada saya! 2. Apakah yang dinamakan takdir? 3. Kalau syetan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syetan, sebab mereka memiliki unsuryang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?
Tiba-tiba Kyai tersebut menampar pipi si Pemuda dengan keras.
Pemuda sambil menahan sakit): Kenapa anda marah kepadasaya?
Kyai : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.
Pemuda: Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda: Tentu saja saya merasakan sakit
Kyai : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?
Pemuda: Ya
Kyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu !
Pemuda: Saya tidak bisa
Kyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama: kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.
Kyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda: Tidak
Kyai : Apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?
Pemuda: Tidak.
Kyai : Itulah yang dinamakan Takdir.
Kyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
Pemuda: kulit.
Kyai : Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda: kulit.
Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda: sakit.
Kyai : Walaupun Syeitan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, jikaTuhan berkehendak maka Neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk syeitan.

8 fakta

8 fakta kelakuan anak terhadap orang tua
1. Anak selalu berfikir orang tuanya pilih kasih terhadap saudaranya
2. Anak selalu merasa terkekang oleh orang tuanya
3. Anak selalu merasa lebih pintar dan membantah nasihat orang tuanya
4. Anak selalu merasa bahwa dirinya tidak di sayang
5. Anak selalu memperhitungkan segala sesuatu yang telah ia lakukan untuk orang tuanya
6. Anak selalu membingungkan harta warisan
7. Anak selalu menganggap remeh sesuatu pekerjaan yang telah diberikan
8. Anak selalu membentak orang tuanya saat berbicara
8 Fakta yang tidak diketahui oleh anak:
1. Anak tidak mengerti jika dibalik sepengetahuannya orang tuanya selalu memuji anak di depan saudaranya
2. Anak tidak mengerti bahwa semua yang di lakukan orang tuanya hanya untuk kebaikan masa depan anak
3. Anak tidak mengerti bahwa orang tuanya telah menjalani kehidupan yang lebih keras dibanding anak
4. Anak tidak mengerti bahwa di setiap doa dan harapan orang tua nama anak selaku di ingat
5. Orang tua tidak pernah memberitahukan mengenai pengorbanannya selama melahirkan anda
6. Orang tua telah mempersiapkan harta warisan untuk anaknya, hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menyerahkan
7. Orang tua tidak rela melihat anaknya hidup bersusah – susah di tempat orang lain.
8. Anak tidak mengerti setiap kali ia membentak, hati orang tua akan bergetar dan menyebabkan umurnya lebih pendek
Jika anda telah memahami dan merasa bersalah kepada orang tua anda. Segera..!!! Hampiri orang tua anda, peluk mereka, bisik’an kata MAAF di telinga mereka, dan berjanjilah tidak melakukannya lagi. Sebelum semuanya terlambat dan orang tua anda meninggalkan anda…!!!
Jika anda telah membaca pesan ini. Lanjutkan’lah kepada seluruh teman anda, biarkan berita ini dapat di ketahui banyak orang dan membuat anak tersadar akan perbuatannya terhadap orang tua mereka.
Love u mom
Love u dad..

Jumat, 10 Desember 2010

tikus dan manusia

Entah bagaimana caranya tikus itu memasuki rumah kami tetap sebuah misteri. Tikus berpikir secara tikus dan manusia berpikir secara manusia, hanya manusia-tikus yang mampu membongkar misteri ini. Semua lubang di seluruh rumah kami tutup rapat (sepanjang yang kami temukan), namun tikus itu tetap masuk rumah. Rumah kami dikelilingi kebun kosong yang luas milik tetangga. Kami menduga tikus itu adalah tikus kebun. Tubuhnya cukup besar dan bulunya hitam legam.
Pertama kali kami menyadari kehadiran penghuni rumah yang tak diundang, dan tak kami ingini itu, ketika saya tengah menonton film-video The End of the Affair yang dibintangi Ralph Fiennes dan Julianne Moore, seorang diri, sementara istri telah mendengkur kecapaian di kamar. Waktu tiba pada adegan panas pasangan selingkuh Fiennes dan Julianne, tengah bugil di ranjang, yang membuat saya menahan napas dan pupil mata melebar, tiba-tiba kaki saya diterjang benda dingin yang meluncur ke arah televisi, dan saya lihat tikus hitam besar itu berlari kencang bersembunyi di balik rak buku. Jantung saya nyaris copot, darah naik ke kepala akibat terkejut, dan otomatis kedua kaki saya angkat ke atas.
Baru kemudian muncul kemarahan dan dendam saya. Saya mencari semacam tongkat di dapur, dan hanya saya temukan sapu ijuk. Sapu itu saya balik memegangnya dan menuju ke arah balik rak buku. Tangan saya amat kebelet memukul habis itu tikus. Namun, tak saya lihat wujud benda apa pun di sana. Mungkin begejil item telah masuk rak bagian bawah di mana terdapat lubang untuk memasukkan kabel-kabel pada televisi. Untuk memeriksanya, saya harus mematikan televisi dulu yang ternyata masih menayangkan adegan panas pasangan intelektual Inggris itu. Saya takut kalau tikus keparat itu menyerang saya tiba-tiba. Imigran gelap rumah itu saya biarkan selamat dahulu.
Saya tidak pernah menceritakan keberadaan tikus itu kepada istri saya yang pembenci tikus, sampai pada suatu hari istri saya yang justru memberitahukan kepada saya adanya tikus tersebut. Berita itu begitu pentingnya melebihi kegawatan masuknya teroris di kampung kami.
”Pak, rumah kita kemasukan tikus lagi! Besar sekali! Item!”
”Di mana mamah lihat?”
”Di dapur, lari dari rak piring menuju belakang kulkas!” Istri saya cemas luar biasa, menahan napas, sambil mengacung-acungkan pisau dapur ke arah kulkas di dapur.
”Sudah satu tahun enggak ada tikus. Rumah sudah bersih. Mengapa tikus masuk rumah kita? Tetangga jauh. Dari mana tikus itu?”
”Itu tikus kebun, Mah,” jawab saya santai sambil mengembalikan buku Nietsche ke rak buku.
”Jangan santai-santai saja Pah, cepat lihat kolong kulkas!”
Wah, situasi semakin gawat. Saya memenuhi perintah istri saya dengan menyalakan senter ke bagian kolong kulkas. Tidak ada apa pun. Tikus keparat! Ke mana dia menghilang?
Sejak itu istri saya amat ketat menjaga kebersihan. Semua piring di rak dibungkus kain, juga tempat sendok. Tudung saji diberati dengan ulekan agar tikus tidak bisa menerobos masuk untuk menggasak makanan sisa. Gelas bekas saya minum nescafe-cream malam hari harus ditutup rapat. Tempat sampah ditutupi pengki penadah sampah sambil diberati batu. Strategi kami adalah semua tempat makanan ditutup rapat-rapat sehingga tikus tak akan bisa menerobos.
Istri saya memesan dibelikan lem tikus paling andal, yakni merek Fox. Selembar kertas minyak tebal dilumuri lem tikus oleh istri saya dan di tengah-tengah lumeran lem itu ditaruh ampela ayam bagian makan malam saya. Jebakan lem tikus ditaruh di kaki kulkas. Pada malam itu, ketika istri saya tengah asyik menonton sinetron ”Cinta Kamila”, yang setiap malam setengah sembilan selalu menangis itu, istri saya tiba-tiba berteriak memanggil saya yang sedang mengulangi membaca Filsafat Nietsche di kamar kerja, bahwa si tikus terperangkap. Saya segera menutup buku dan lari ke dapur menyusul istri. Benar, seekor tikus hitam sedang meronta-ronta melepaskan diri dari kertas yang berlem itu.
”Mana pukul besi?!” saya panik mencari pukul besi yang entah disimpan di mana di dapur itu.
”Jangan dipukul Pah!”
”Lalu bagaimana?” Saya menjawab mendongkol.
”Selimuti dengan kertas koran. Bungkus rapat-rapat. Digulung supaya seluruh lem lengket ke badannya.”
”Lalu diapakan?” Saya semakin dongkol.
”Buang di tempat sampah!”
”Aah, mana pukul besi?” Kedongkolan memuncak.
”Nanti darahnya ke mana-mana! Bungkus saja rapat-rapat!”
Saya mengalah. Ketika tikus itu akan saya tutupi kertas koran, matanya kuyu penuh ketakutan memandang saya. Ah persetan! Saya menekan rasa belas kasihan saya. Tikus saya bungkus rapat-rapat, lalu saya buang di tong sampah di depan rumah, sambil tak lupa memenuhi perintah istri saya agar penutupnya diberati batu.
Siang harinya sepulang dari mengajar, istri saya terbata-bata memberi tahu saya bahwa tikus itu lepas ketika Mang Maman tukang sampah mau menuangkan sampah ke gerobaknya. Cerita Mang Maman, ada tikus meloncat dari gerobak sampahnya dan lari ke kebun sebelah dengan terbungkus kertas coklat. Cerita lepasnya tikus ini beberapa hari kemudian diperkuat oleh Bi Nyai, pembantu kami, bahwa dia melihat tikus hitam yang belang-belang kulitnya.
Geram juga saya, dan diam-diam saya membeli dua jebakan tikus. Ketika mau saya pasang malam harinya, istri saya keberatan.
”Darahnya ke mana-mana,” katanya.
”Ah, gampang, urusan saya. Kalau kena lantai, saya akan pel pakai karbol,” jawabku.
Istri saya mengalah, dan rupanya merasa punya andil bersalah juga. Coba kalau tikus itu dulu kupukul kepalanya, tentu beres.
Pada waktu subuh istri membangunkan saya.
”Tikusnya kena Pah!”
Memang benar, seekor tikus hitam terjepit jebakan persis pada lehernya. Darah tak banyak keluar. Ketika saya amati dari dekat, ternyata bukan tikus yang kulitnya sudah belang-gundul.
”Ini bukan tikus yang lepas itu Mah!”
”Masa?” Ia mendekat mengamati.
”Kalau begitu ada tikus lain.”
”Mungkin ini istrinya,” celetekku.
Ketika mau saya lepas dari jebakan, istri saya melarangnya.
”Buang saja ke tempat sampah dengan jebakannya.”
Rasa tidak aman masih menggantung di rumah kami. Tikus belang itu masih hidup. Dendam kami belum terbalas. Berhari-hari kemudian kami memasang lagi lem tikus dengan berganti-ganti umpan, seperti sate ayam, sate kambing, ikan jambal kegemaran saya, sosis, namun tak pernah berhasil menangkap si belang. Bibi mengusulkan agar dikasih umpan ayam bakar. Saya membeli sepotong ayam bakar di restoran padang yang paling ramai dikunjungi orang. Sepotong kecil paha ayan itu dipasang istri saya di tengah lumeran lem Fox, sisanya saya pakai lauk makan malam.
Gagasan Bi Nyai ternyata ampuh. Seekor tikus menggeliat-geliat melepaskan diri dari karton tebal yang dilumuri lem. Tikus itu benar-benar musuh istri saya, di beberapa bagian badannya sudah tidak berbulu. Kasihan juga melihat sorot matanya yang memelas seolah minta ampun.
”Mah, cepat ambil pukul besinya.”
Istri saya mengambil pukul besi di dapur dan diberikan kepada saya. Ketika mau saya hantam kepalanya, istri saya melarang sambil berteriak.
”Tunggu dulu! Pukul besinya dibungkus koran dulu. Kepala tikus juga dibungkus koran. Darahnya bisa enggak ke mana-mana!”
Begitu jengkelnya saya kepada istri yang tidak pernah belajar bahwa tikus yang meronta-ronta itu bisa lepas lagi.
”Cepat sana cari koran!” bentakku jengkel.
”Kenapa sih marah-marah saja?” sahut istri saya dongkol juga. Saya diam saja, tetapi cukup tegang mengawasi tikus yang meronta-ronta semakin hebat itu. Kalau dulu berpengalaman lepas, tentu dia bisa lepas juga sekarang.
Akhirnya tikus hitam itu saya hantam tiga kali pada kepalanya. Bangkainya dibuang bibi di tempat sampah.
Beberapa hari setelah itu istri saya mulai kendur ketegangannya. Kalau saya lupa menutup kopi nescafe, biasanya dia marah-marah kalau bekas kopi susu itu dijilati tikus, tetapi sekarang tidak mendengar lagi sewotnya. Begitulah kedamaian rumah kami mulai nampak, sampai pada suatu pagi istri saya mendengar sayup-sayup cicit-cicit bayi tikus! Inilah gejala perang baratayuda akan dimulai lagi di rumah kami.
”Harus kita temukan sarangnya! Bayi-bayi tikus itu kelaparan ditinggal kedua orangtuanya. Kalau mati bagaimana? Kalau mereka hidup, rumah kita menjadi rumah tikus!” kata istri.
Lalu kami melakukan pencarian besar-besaran. Bagian-bagian tersembunyi di rumah kami obrak-abrik, namun bayi-bayi tikus tidak ketemu. Bayi-bayi itu juga tidak kedengaran tangisnya lagi. ”Mungkin ada di para-para. Tapi bagaimana naiknya?” kata saya.
”Nunggu Mang Maman kalau ambil sampah siang,” kata istri.
Ketika Mang Maman mau mengambil sampah di depan rumah, bibi minta kepadanya untuk naik ke para-para mencari bayi-bayi tikus.
”Di sebelah mana Bu?” tanya Mang Maman.
”Tadi hanya terdengar di dapur saja. Mungkin di atas dapur ini atau dekat-dekat sekitar situ,” sahut istri saya.
Sekitar setengah jam kemudian Mang Mamang berteriak dari para-para bahwa bayi-bayi tikus itu ditemukan. Mang Maman membawa bayi-bayi itu di kedua genggaman tangannya sambil menuruni tangga.
”Ini Bu ada lima. Satu bayi telah mati, yang lain sudah lemas. Lihat, napas mereka sudah tersengal-sengal.”
Istri saya bergidik menyaksikan bayi-bayi tikus merah itu.
”Bunuh dan buang ke tempat sampah Mang” kata istri saya.
”Ah, jangan Bu, mau saya bawa pulang.”
”Mau memelihara tikus?” tanya istri saya heran.
”Ah ya tidak Bu. Bayi-bayi tikus ini dapat dijadikan obat kuat,” jawab Mang Maman sambil meringis.
”Obat kuat? Bagaimana memakannya?”
”Ya ditelan begitu saja. Bisa juga dicelupkan ke kecap lebih dulu.”
Setelah memberi upah sepuluh ribu rupiah, istri saya masih terbengong-bengong menyaksikan Mang Maman memasukkan keempat bayi tikus itu ke kedua kantong celananya, sedangkan yang seekor dijinjing dengan jari dan dilemparkan ke gerobak sampahnya.
Tikus-tikus tak terpisahkan dari hidup manusia. Tikus selalu mengikuti manusia dan memakan makanan manusia juga. Meskipun bagi sementara orang, terutama perempuan, tikus-tikus amat menjijikkan, mereka sulit dimusnahkan. Perang melawan tikus ini tidak akan pernah berakhir.
Saya masih menunggu, pada suatu hari istri saya akan terdengar teriakannya lagi oleh penampakan tikus-tikus yang baru.

Peradilan Rakyat

Seorang pengacara muda yang cemerlang mengunjungi ayahnya, seorang pengacara senior yang sangat dihormati oleh para penegak hukum.

"Tapi aku datang tidak sebagai putramu," kata pengacara muda itu, "aku datang ke mari sebagai seorang pengacara muda yang ingin menegakkan keadilan di negeri yang sedang kacau ini."

Pengacara tua yang bercambang dan jenggot memutih itu, tidak terkejut. Ia menatap putranya dari kursi rodanya, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan agung.

"Apa yang ingin kamu tentang, anak muda?"
Pengacara muda tertegun. "Ayahanda bertanya kepadaku?"
"Ya, kepada kamu, bukan sebagai putraku, tetapi kamu sebagai ujung
tombak pencarian keadilan di negeri yang sedang dicabik-cabik korupsi ini."
Pengacara muda itu tersenyum.
"Baik, kalau begitu, Anda mengerti maksudku."

"Tentu saja. Aku juga pernah muda seperti kamu. Dan aku juga berani, kalau perlu kurang ajar. Aku pisahkan antara urusan keluarga dan kepentingan pribadi dengan perjuangan penegakan keadilan. Tidak seperti para pengacara sekarang yang kebanyakan berdagang. Bahkan tidak seperti para elit dan cendekiawan yang cemerlang ketika masih di luar kekuasaan, namun menjadi lebih buas dan keji ketika memperoleh kesempatan untuk menginjak-injak keadilan dan kebenaran yang dulu diberhalakannya. Kamu pasti tidak terlalu jauh dari keadaanku waktu masih muda. Kamu sudah membaca riwayat hidupku yang belum lama ini ditulis di sebuah kampus di luar negeri bukan? Mereka menyebutku Singa Lapar. Aku memang tidak pernah berhenti memburu pencuri-pencuri keadilan yang bersarang di lembaga-lembaga tinggi dan gedung-gedung bertingkat. Merekalah yang sudah membuat kejahatan menjadi budaya di negeri ini. Kamu bisa banyak belajar dari buku itu."

Pengacara muda itu tersenyum. Ia mengangkat dagunya, mencoba memandang pejuang keadilan yang kini seperti macan ompong itu, meskipun sisa-sisa keperkasaannya masih terasa.

"Aku tidak datang untuk menentang atau memuji Anda. Anda dengan seluruh sejarah Anda memang terlalu besar untuk dibicarakan. Meskipun bukan bebas dari kritik. Aku punya sederetan koreksi terhadap kebijakan-kebijakan yang sudah Anda lakukan. Dan aku terlalu kecil untuk menentang bahkan juga terlalu tak pantas untuk memujimu. Anda sudah tidak memerlukan cercaan atau pujian lagi. Karena kau bukan hanya penegak keadilan yang bersih, kau yang selalu berhasil dan sempurna, tetapi kau juga adalah keadilan itu sendiri."

Pengacara tua itu meringis.
"Aku suka kau menyebut dirimu aku dan memanggilku kau. Berarti kita bisa bicara sungguh-sungguh sebagai profesional, Pemburu Keadilan."
"Itu semua juga tidak lepas dari hasil gemblenganmu yang tidak kenal ampun!"
Pengacara tua itu tertawa.
"Kau sudah mulai lagi dengan puji-pujianmu!" potong pengacara tua.
Pengacara muda terkejut. Ia tersadar pada kekeliruannya lalu minta maaf.

"Tidak apa. Jangan surut. Katakan saja apa yang hendak kamu katakan," sambung pengacara tua menenangkan, sembari mengangkat tangan, menikmati juga pujian itu, "jangan membatasi dirimu sendiri. Jangan membunuh diri dengan diskripsi-diskripsi yang akan menjebak kamu ke dalam doktrin-doktrin beku, mengalir sajalah sewajarnya bagaikan mata air, bagai suara alam, karena kamu sangat diperlukan oleh bangsamu ini."

Pengacara muda diam beberapa lama untuk merumuskan diri. Lalu ia meneruskan ucapannya dengan lebih tenang.

"Aku datang kemari ingin mendengar suaramu. Aku mau berdialog."
"Baik. Mulailah. Berbicaralah sebebas-bebasnya."

"Terima kasih. Begini. Belum lama ini negara menugaskan aku untuk membela seorang penjahat besar, yang sepantasnya mendapat hukuman mati. Pihak keluarga pun datang dengan gembira ke rumahku untuk mengungkapkan kebahagiannya, bahwa pada akhirnya negara cukup adil, karena memberikan seorang pembela kelas satu untuk mereka. Tetapi aku tolak mentah-mentah. Kenapa? Karena aku yakin, negara tidak benar-benar menugaskan aku untuk membelanya. Negara hanya ingin mempertunjukkan sebuah teater spektakuler, bahwa di negeri yang sangat tercela hukumnya ini, sudah ada kebangkitan baru. Penjahat yang paling kejam, sudah diberikan seorang pembela yang perkasa seperti Mike Tyson, itu bukan istilahku, aku pinjam dari apa yang diobral para pengamat keadilan di koran untuk semua sepak-terjangku, sebab aku selalu berhasil memenangkan semua perkara yang aku tangani.

Aku ingin berkata tidak kepada negara, karena pencarian keadilan tak boleh menjadi sebuah teater, tetapi mutlak hanya pencarian keadilan yang kalau perlu dingin danbeku. Tapi negara terus juga mendesak dengan berbagai cara supaya tugas itu aku terima. Di situ aku mulai berpikir. Tak mungkin semua itu tanpa alasan. Lalu aku melakukan investigasi yang mendalam dan kutemukan faktanya. Walhasil, kesimpulanku, negara sudah memainkan sandiwara. Negara ingin menunjukkan kepada rakyat dan dunia, bahwa kejahatan dibela oleh siapa pun, tetap kejahatan. Bila negara tetap dapat menjebloskan bangsat itu sampai ke titik terakhirnya hukuman tembak mati, walaupun sudah dibela oleh tim pembela seperti aku, maka negara akan mendapatkan kemenangan ganda, karena kemenangan itu pastilah kemenangan yang telak dan bersih, karena aku yang menjadi jaminannya. Negara hendak menjadikan aku sebagai pecundang. Dan itulah yang aku tentang.

Negara harusnya percaya bahwa menegakkan keadilan tidak bisa lain harus dengan keadilan yang bersih, sebagaimana yang sudah Anda lakukan selama ini."

Pengacara muda itu berhenti sebentar untuk memberikan waktu pengacara senior itu menyimak. Kemudian ia melanjutkan.

"Tapi aku datang kemari bukan untuk minta pertimbanganmu, apakah keputusanku untuk menolak itu tepat atau tidak. Aku datang kemari karena setelah negara menerima baik penolakanku, bajingan itu sendiri datang ke tempat kediamanku dan meminta dengan hormat supaya aku bersedia untuk membelanya."

"Lalu kamu terima?" potong pengacara tua itu tiba-tiba.
Pengacara muda itu terkejut. Ia menatap pengacara tua itu dengan heran.
"Bagaimana Anda tahu?"

Pengacara tua mengelus jenggotnya dan mengangkat matanya melihat ke tempat yang jauh. Sebentar saja, tapi seakan ia sudah mengarungi jarak ribuan kilometer. Sambil menghela napas kemudian ia berkata: "Sebab aku kenal siapa kamu."

Pengacara muda sekarang menarik napas panjang.
"Ya aku menerimanya, sebab aku seorang profesional. Sebagai seorang pengacara aku tidak bisa menolak siapa pun orangnya yang meminta agar aku melaksanakan kewajibanku sebagai pembela. Sebagai pembela, aku mengabdi kepada mereka yang membutuhkan keahlianku untuk membantu pengadilan menjalankan proses peradilan sehingga tercapai keputusan yang seadil-adilnya."

Pengacara tua mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti.
"Jadi itu yang ingin kamu tanyakan?"
"Antara lain."
"Kalau begitu kau sudah mendapatkan jawabanku."
Pengacara muda tertegun. Ia menatap, mencoba mengetahui apa yang ada di dalam lubuk hati orang tua itu.
"Jadi langkahku sudah benar?"
Orang tua itu kembali mengelus janggutnya.

"Jangan dulu mempersoalkan kebenaran. Tapi kau telah menunjukkan dirimu sebagai profesional. Kau tolak tawaran negara, sebab di balik tawaran itu tidak hanya ada usaha pengejaran pada kebenaran dan penegakan keadilan sebagaimana yang kau kejar dalam profesimu sebagai ahli hukum, tetapi di situ sudah ada tujuan-tujuan politik. Namun, tawaran yang sama dari seorang penjahat, malah kau terima baik, tak peduli orang itu orang yang pantas ditembak mati, karena sebagai profesional kau tak bisa menolak mereka yang minta tolong agar kamu membelanya dari praktik-praktik pengadilan yang kotor untuk menemukan keadilan yang paling tepat. Asal semua itu dilakukannya tanpa ancaman dan tanpa sogokan uang! Kau tidak membelanya karena ketakutan, bukan?"
"Tidak! Sama sekali tidak!"
"Bukan juga karena uang?!"
"Bukan!"
"Lalu karena apa?"
Pengacara muda itu tersenyum.
"Karena aku akan membelanya."
"Supaya dia menang?"

"Tidak ada kemenangan di dalam pemburuan keadilan. Yang ada hanya usaha untuk mendekati apa yang lebih benar. Sebab kebenaran sejati, kebenaran yang paling benar mungkin hanya mimpi kita yang tak akan pernah tercapai. Kalah-menang bukan masalah lagi. Upaya untuk mengejar itu yang paling penting. Demi memuliakan proses itulah, aku menerimanya sebagai klienku."
Pengacara tua termenung.
"Apa jawabanku salah?"
Orang tua itu menggeleng.

"Seperti yang kamu katakan tadi, salah atau benar juga tidak menjadi persoalan. Hanya ada kemungkinan kalau kamu membelanya, kamu akan berhasil keluar sebagai pemenang."

"Jangan meremehkan jaksa-jaksa yang diangkat oleh negara. Aku dengar sebuah tim yang sangat tangguh akan diturunkan."

"Tapi kamu akan menang."
"Perkaranya saja belum mulai, bagaimana bisa tahu aku akan menang."

"Sudah bertahun-tahun aku hidup sebagai pengacara. Keputusan sudah bisa dibaca walaupun sidang belum mulai. Bukan karena materi perkara itu, tetapi karena soal-soal sampingan. Kamu terlalu besar untuk kalah saat ini."

Pengacara muda itu tertawa kecil.
"Itu pujian atau peringatan?"
"Pujian."
"Asal Anda jujur saja."
"Aku jujur."
"Betul?"
"Betul!"

Pengacara muda itu tersenyum dan manggut-manggut. Yang tua memicingkan matanya dan mulai menembak lagi.
"Tapi kamu menerima membela penjahat itu, bukan karena takut, bukan?"

"Bukan! Kenapa mesti takut?!"
"Mereka tidak mengancam kamu?"
"Mengacam bagaimana?"
"Jumlah uang yang terlalu besar, pada akhirnya juga adalah sebuah ancaman. Dia tidak memberikan angka-angka?"

"Tidak."
Pengacara tua itu terkejut.
"Sama sekali tak dibicarakan berapa mereka akan membayarmu?"
"Tidak."
"Wah! Itu tidak profesional!"
Pengacara muda itu tertawa.
"Aku tak pernah mencari uang dari kesusahan orang!"
"Tapi bagaimana kalau dia sampai menang?"
Pengacara muda itu terdiam.
"Bagaimana kalau dia sampai menang?"
"Negara akan mendapat pelajaran penting. Jangan main-main dengan kejahatan!"
"Jadi kamu akan memenangkan perkara itu?"
Pengacara muda itu tak menjawab.
"Berarti ya!"
"Ya. Aku akan memenangkannya dan aku akan menang!"

Orang tua itu terkejut. Ia merebahkan tubuhnya bersandar. Kedua tangannya mengurut dada. Ketika yang muda hendak bicara lagi, ia mengangkat tangannya.

"Tak usah kamu ulangi lagi, bahwa kamu melakukan itu bukan karena takut, bukan karena kamu disogok."
"Betul. Ia minta tolong, tanpa ancaman dan tanpa sogokan. Aku tidak takut."

"Dan kamu menerima tanpa harapan akan mendapatkan balas jasa atau perlindungan balik kelak kalau kamu perlukan, juga bukan karena kamu ingin memburu publikasi dan bintang-bintang penghargaan dari organisasi kemanusiaan di mancanegara yang benci negaramu, bukan?"

"Betul."
"Kalau begitu, pulanglah anak muda. Tak perlu kamu bimbang.

Keputusanmu sudah tepat. Menegakkan hukum selalu dirongrong oleh berbagai tuduhan, seakan-akan kamu sudah memiliki pamrih di luar dari pengejaran keadilan dan kebenaran. Tetapi semua rongrongan itu hanya akan menambah pujian untukmu kelak, kalau kamu mampu terus mendengarkan suara hati nuranimu sebagai penegak hukum yang profesional."

Pengacara muda itu ingin menjawab, tetapi pengacara tua tidak memberikan kesempatan.
"Aku kira tak ada yang perlu dibahas lagi. Sudah jelas. Lebih baik kamu pulang sekarang. Biarkan aku bertemu dengan putraku, sebab aku sudah sangat rindu kepada dia."

Pengacara muda itu jadi amat terharu. Ia berdiri hendak memeluk ayahnya. Tetapi orang tua itu mengangkat tangan dan memperingatkan dengan suara yang serak. Nampaknya sudah lelah dan kesakitan.

"Pulanglah sekarang. Laksanakan tugasmu sebagai seorang profesional."
"Tapi..."

Pengacara tua itu menutupkan matanya, lalu menyandarkan punggungnya ke kursi. Sekretarisnya yang jelita, kemudian menyelimuti tubuhnya. Setelah itu wanita itu menoleh kepada pengacara muda.
"Maaf, saya kira pertemuan harus diakhiri di sini, Pak. Beliau perlu banyak beristirahat. Selamat malam."

Entah karena luluh oleh senyum di bibir wanita yang memiliki mata yang sangat indah itu, pengacara muda itu tak mampu lagi menolak. Ia memandang sekali lagi orang tua itu dengan segala hormat dan cintanya. Lalu ia mendekatkan mulutnya ke telinga wanita itu, agar suaranya jangan sampai membangunkan orang tua itu dan berbisik.

"Katakan kepada ayahanda, bahwa bukti-bukti yang sempat dikumpulkan oleh negara terlalu sedikit dan lemah. Peradilan ini terlalu tergesa-gesa. Aku akan memenangkan perkara ini dan itu berarti akan membebaskan bajingan yang ditakuti dan dikutuk oleh seluruh rakyat di negeri ini untuk terbang lepas kembali seperti burung di udara. Dan semoga itu akan membuat negeri kita ini menjadi lebih dewasa secepatnya. Kalau tidak, kita akan menjadi bangsa yang lalai."

Apa yang dibisikkan pengacara muda itu kemudian menjadi kenyataan. Dengan gemilang dan mudah ia mempecundangi negara di pengadilan dan memerdekaan kembali raja penjahat itu. Bangsat itu tertawa terkekeh-kekeh. Ia merayakan kemenangannya dengan pesta kembang api semalam suntuk, lalu meloncat ke mancanegara, tak mungkin dijamah lagi. Rakyat pun marah. Mereka terbakar dan mengalir bagai lava panas ke jalanan, menyerbu dengan yel-yel dan poster-poster raksasa. Gedung pengadilan diserbu dan dibakar. Hakimnya diburu-buru. Pengacara muda itu diculik, disiksa dan akhirnya baru dikembalikan sesudah jadi mayat. Tetapi itu pun belum cukup. Rakyat terus mengaum dan hendak menggulingkan pemerintahan yang sah.

Pengacara tua itu terpagut di kursi rodanya. Sementara sekretaris jelitanya membacakan berita-berita keganasan yang merebak di seluruh wilayah negara dengan suaranya yang empuk, air mata menetes di pipi pengacara besar itu.

"Setelah kau datang sebagai seorang pengacara muda yang gemilang dan meminta aku berbicara sebagai profesional, anakku," rintihnya dengan amat sedih, "Aku terus membuka pintu dan mengharapkan kau datang lagi kepadaku sebagai seorang putra. Bukankah sudah aku ingatkan, aku rindu kepada putraku. Lupakah kamu bahwa kamu bukan saja seorang profesional, tetapi juga seorang putra dari ayahmu. Tak inginkah kau mendengar apa kata seorang ayah kepada putranya, kalau berhadapan dengan sebuah perkara, di mana seorang penjahat besar yang terbebaskan akan menyulut peradilan rakyat seperti bencana yang melanda negeri kita sekarang ini?

Senin, 06 Desember 2010

5 tips

5 Tips Menghadapi Ujian Semester
Berhubung besok ada ujian blok, saya perlu tips-tips agar sukses menghadapi ujian blok. Namun, sayangnya kurikulum yang agak anomali ini sepertinya belum diterapkan secara manusiawi dan membumi. Ya sudah deh, daripada susah-susah nyari tips ujian blok, mendingan nyari tips sukses ujian semester.

Dari beberapa tumpukan fotokopian catatan sekolah, terdapat beberapa lembar catatan sekolah yang sangat berguna dalam mencari trik sukses ujian. Catatan sekolah tersebut berisi tentang "Learning and Memory". Terinspirasi dari pelajaran tersebut, berikut ini 5 tips sukses ujian semester:

1. Baca ulang materi pelajaran secara rutin
Membaca ulang materi pelajaran secara rutin akan membuat materi-materi yang sudah dibaca tersebut mengendap di memori jangka panjang kita. Tanpa pengulangan, materi-materi tersebut mungkin hanya akan dianggap spam dan abal-abal yang pantas dimasukkan di sandbox google dan akan dilupakan.

2. Hubungkan materi tersebut dengan kehidupan sehari-hari
Menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari akan sangat membantu otak kita memasukkan materi tersebut ke dalam memori jangka panjang. Dengan banyaknya hubungan-hubungan tersebut, maka hubungan-hubungan antar syaraf juga akan lebih kuat, harapannya pun materi tersebut dapat kita ingat dengan kuat.

3. Jaga kesehatan
Kadang beberapa hari menghadapi ujian, saking semangatnya belajar kita malah jadi sering begadang. Sebanyak apapun materi ujian, sempetin istirahat. Jangan sampai pas ujian malah sakit gara-gara kebanyakan begadang. (heheehehe..gara-gara keseringan begadang saya malah kena flu nih,,moga aja bukan flu H1N1 :D )

4. Makan coklat sebelum ujian
Konon katanya, coklat bisa merangsang pelepasan hormon endorfin dan juga dopamin yang bisa membuat kita merasa bahagia. Tentulah dengan perasaan bahagia, kita akan bisa mengerjakan soal ujian dengan lebih tenang. Selain itu, coklat juga memberi kita energi lebih yang sangat diperlukan saat mengerjakan soal ujian.

5. Berdoa
Berdoalah agar menjadi orang yang beruntung. Moga-moga aja soal ujian yang keluar adalah materi-materi yang sudah kita baca dan kita pahami. :D

Ya sudah, berhubung hari sudah makin larut malam. Saya juga harus segera mempraktekan tips-tips di atas (meski trik pertama hingga ketiga sudah terlewat :D ). Buat teman-teman yang besok ada ujian, semoga sukses ujian!

5 langkah

5 langkah cara menghadapi ujian semester....
1.Pahami Medan
2. Atur Strategi dan Taati
3. Kenali Dosen/Guru
4. “Suap” Putih
5. Usaha Keras

☺☺☺

1. 1. Pahami Medan

Bukan perang tapi bisa diibaratkan seperti itu. Sebelum perang yang harus dan pasti kita lakukan adalah memahami di medan seperti apa kita berperang. Jadi, kita bisa memperkirakan, mengatur, serta memanipulasi kekuatan kita. Sama halnya saat kita mulai awal semester/tahun ajaran, biasanya dosen/guru memberi dan menjelaskan pada kita silabus/satuan acara pembelajaran. Hal ini jangan dianggap remeh, walau terlihat sepele, ini bisa menjadi modal kita untuk “langkah ke-2”(Atur Strategi dan Taati) karena ini adalah peta medan pertempuran selama satu semester ke depan/tahun ajaran. So, jangan ragu untuk mengetahui/mempelajari silabus. Kalau tidak diberi jangan sungkan bertanya sama dosen/guru tentang silabus karena kita berhak tahu akan hal itu.

2. 2. Atur Strategi dan Taati

Setelah silabus kita dapat, langsung kita pelajari. Biasanya dalam silabus disertakan buku-buku referensi. Maka mumpung masih semangat langsung cari bukunya, beli di took atau pinjam di perpustakaan juga ok…jangan malas!!! Guna silabus adalah agar kita tahu materi apa saja yang dipelajari hingga akhir semester/T.A. Boleh dibilang nyolong start, kita sudah paham/tahu sebelum materi tersebut dibahas oleh dosen/guru karena kita tahu “petanya”, karena kita sudah baca materinya terlebih dahulu.

3. 3. Kenali Dosen/Guru

Banyak mahasiswa/murid membenci dosen/gurunya dengan berbagai alasan, sehingga ada yang memberi julukan “killer”, karena terlalu disiplin, jutek, sensitif, de el el. Jadi, ga heran kalau kita ngarep mereka ga masuk pas pelajarannya padahal kalau hal ini sampai terjadi yang rugi kita sendiri. Tak kenal maka tak sayang, seperti pepatah ini. Kita membenci mereka karena kita ga kenal sama karakter masing-masing dosen/guru. Kalau “killer”, disiplin, jutek, dst. Itu mah udah sifat-sifat umum manusia, kan mereka juga manusia!? Kita juga kadang-kadang punya sifat sepeti itu. Makanya, dekati mereka, ajak ngobrol (paling ga basa-basi). Kalau ketemu di luar kelas jangan segan untuk menyapa jangan malah ngibrit, professional lah…kegiatan dikelas ya guru sama murid tapi kalau udah di luar kelas anggap mereka sebagai teman. Banyak untungnya kalau kita mengenal karakter mereka, kita jadi tahu mana yang mereka suka dan tidak mereka suka dari sikap mahasiswa/murid pada umumnya. Setelah hal itu kita tahu, kita bisa menggenjot yang mereka suka dan meminimalisir hal-hal yang tidak mereka suka. Contoh : Dosen suka sama mahasiswa yang hadir tepat waktu, dan sangat benci sama mahasiswa yang datang terlambat dan tidak suka ngasih toleransi. Sikap kita sebagai mahasiswa/murid ya usahan jangan pernah terlambat.

lalu ada juga dosen yang respect sama mahasiswa yang kalau kuliah selalu pakai kemeja. Pokoknya macem-macemlah sifat subyektif para dosen/guru.

Untuk mengenali karakter dosen/guru sebenernya kita ga harus ndeketin mereka secara fisik, bisa juga Tanya sama senior yang pernah diajar sama dosen/guru yang bersangkutan.

4. 4. “Suap” Putih

Yang ini dijamin sah dan legal. Apa maksudnya? Setelah kita paham karakter masing-masing dosen/guru, tahu apa yang mereka suka dari mahasiswa/murid dan tahu yang mereka benci. Next step is…Cari muka, menjilat, dan so sweet di depan mereka. Usahakan dimata mereka kita yang terbaik dengan tidak njelekin yang lain.

Beberapa contoh so sweet di depan dosen/guru :

• Rajin masuk, bahkan ga pernah telat.

• Selalu ngerjain tugas tepat waktu atau bahkan selesai sebelum deadline

• Aktif di kelas

• Suka menyapa di luar kelas

• Inget tanggal ultahnya…hehehe

5. 5. Usaha Keras

Setelah keempat langkah diatas sukses dilakukan, final step is back to the yourself, kembali ke diri sendiri. Kita butuh usaha yang keras untuk sebuah kemenangan/keberhasilan.

Catatan:

Kelima cara yang gw jelasin diatas adalah “faktor x” yang juga bisa menentukan keberhasilan, selain faktor utama yaitu kecerdasan, bakat, dan kemampuan.

Ok…Peace off!! We have the right to live in peace!!

Salam damai !!!

nyomtek tahap 3

Tips dan Trik Mencontek Ketika Ujian
Mencontek ketika ujian jelas dilarang, tetapi bagi siswa atau mahasiswa yang terdesak atau kepepet dan membutuhkan jawaban, usaha untuk mencontek ketika ujian biasanya muncul. Mencontek kita kategorikan menjadi dua yaitu mencontek jawaban teman dan mencontek di buku atau catatan. Mencontek di buku atau catatan tentu hanya dilarang ketika ujian bersifat close book / tutup buku.
Nah, ketika terpaksa mencontek, tips dan trik berikut ini sebaiknya anda perhatikan :
1. Waktu, jangan coba-coba mencontek di awal ketika ujian baru saja dimulai. Pengawas sebaik apapun akan bereaksi dan anda akan langsung ketahuan. Bisa-bisa anda langsung dikeluarkan dari ruang ujian sebelum sempat mengisi lembar jawaban.
2. Jangan memandangi pengawas terus menerus, ketika pengawas tahu anda memandangi terus menerus, pengawas ujian akan langsung tahu bahwa anda sedang berusaha mencari celah waktu untuk mencontek.
3. Posisi menentukan prestasi? Belum tentu, jangan mengira posisi duduk paling pojok belakang selalu aman untuk mencontek, jangan lupa pepatah “tempat paling berbahaya adalah tempat yang paling aman“.
4. Perhatikan mood pengawas, ketika mendapat pengawas ujian yang terasa galak dan di kepalanya tumbuh dua tanduk merah, segera urungkan niat anda untuk mencontek.
5. Jangan menutup mulut dengan tangan ketika mencoba berbisik dengan teman di sebelah anda, percuma, percayalah, pengawas akan tetap mengetahuinya.
6. Jangan mencoba menutup wajah dengan lembar jawaban lalu mencoba menoleh ke belakang untuk mencontek, tahukah anda itu mirip dengan kadal di sawah yang menyembunyikan kepala ke dalam lumpur sementar badan dan ekornya tetap kelihatan.
7. Bagi anda yang perempuan dan memakai rok, jangan coba-coba untuk menggoda pengawas pria dengan mempertontonkan adegan “panas“. Pengawas mungkin akan “panas“, tetapi ketika anda ketahuan mencontek, tidak akan ada ampun untuk anda.
8. Usahakan tetap bersikap wajar dan jangan berakting seperti anda sedang berpikir keras dan menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal serta komat-kamit nggak jelas, pengawas akan tahu itu tandanya anda sedang kehabisan akal dan hanya pura-pura.
9. Ketika anda ketahuan mencontek dan pengawas hanya menatap anda, sadarlah bahwa itu sebuah ampunan dan anda telah mendapat kartu kuning pertama.
10. Tips terakhir, usahakan jangan mencontek kecuali terpaksa.
Semoga tips dan trik mencontek ini membantu, pesan saya bagi anda yang masih siswa atau mahasiswa, banyaklah belajar dan membaca jauh hari sebelum ujian. Jangan gunakan SKS (sistem kebut semalam) kecuali terpaksa juga. Dan sekali lagi usahakan jangan mencontek, pengawas ujian juga pernah menjadi siswa dan mahasiswa, jadi semua trik mencontek anda sebenarnya sudah diketahui.
Anda pernah punya pengalaman nyontek nggak?
Catatan : saya tidak bertanggung jawab atas segala akibat perbuatan mencontek yang anda lakukan, resiko tanggung sendiri ya…

nyontek tahap 2

Tips Menyontek
Tips Menyontek
Kamu pasti pernah lah mencontek, entah itu waktu UN, Ulangan umum atau hanya ulangan harian. Teknik-tekniknya pun semakin canggih...yang semuanya bertujuan untuk mengelabui guru.

PENDAHULUAN

Mencontek adalah satu sisi gelap dari kehidupan seorang pelajar yang kerap ditutup-tutupi. Hal ini sering dilihat sebagai sesuatu yang tidak baik untuk dilakukan, tapi terkadang sangat dibutuhkan dan sering menjadi alternatif terbaik terakhir di daftar cara seseorang untuk mendapatkan nilai tertinggi yang bisa dia raih. Dari pengamatan kita sebagai seorang pelajar, kita sering menemukan teman-teman seperjuangan kita gagal dalam melaksanakan aktifitas ini (alias kegep). Oleh karena itu, kita sangat prihatin terhadap mereka-mereka, dan dalam tutorial berikut ini kita ingin membeberkan segala cara yang kita ketahui dalam mencontek agar kalian bisa mendapatkan nilai yang setinggi mungkin dalam sebuah ulangan.


Perlu ditekankan, kita tidak menganjurkan, menyarankan, mengundang, atau memaksa kamu untuk mencontek, sebab itu sangat tidak disukai oleh orang yang memberikan tes, dan bisa membuat anda dikurangi nilaiinya, diskors, atau bahkan dikeluarkan dan kemudian di blacklist dari setiap institusi pendidikan yang relevan di negara itu. Belajar tetap merupakan cara terbaik untuk meraih nilai tertinggi.

Pembagian nyontek.

Metode nyontek dibagi menjad 2 bagian, yaitu dengan usaha sendiri dan kerjasama. Maksudnya usaha sendiri disini adalah, dengan buka kebetan sendiri, buka buku, ato dengan bantuan alat bantu lain seperti kertas kecil, coret2an ditangan, dll.
Kalau kerjasama yaitu dengan cara minta jawaban dari orang lain, dengan kode-kode yg sebelumnya sudah dibicarakan dahulu.

Persiapan sebelum nyontek.

Berikut ini adalah saran-saran dalam mencontek yang sangat vital untuk diperhatikan :

1) Usahakan untuk kelihatan tenang.
2) Usahakan untuk kelihatan kamu sudah menguasai materi yang dipermasalahkan.
3) Usahakan kamu bisa membaca situasi ruangan, sepert gerak-gerik pengawas.
4) Usahakan agar kamu sudah menguasai metode yang akan anda pergunakan dengan sempurna.
5) Kalau bisa, datangi tempat dimana ulangan akan dilaksanakan, dan pelajari tata letak ruangannya.
6) Hafalkan kode-kode yang akan kamu terima dari teman kamu misalnya akan kerjasama, jangan sampai salah informasi.
7) Pikirkan kira-kira waktu yang tepat buat minta jawaban dari teman.

"Meja siap Ujian"



Seperti kita bisa liat diatas, adalah contoh "Meja siap buat ujian". Yang artinya meskipun kamu belom belajar, tapi kalau kamu mempersiapkan meja seperti diatas, niscaya kamu akan sukses ujiannya.Mencontek dengan usaha sendiri

Persiapan menjelang ujian

Dari gambar diatas bisa kita lihat, persiapan seorang siswa yang akan ikut ujian, dari dalam tasnya, hingga apa-apa yang terdapat dibalik baju / aksesorisnya.

Seperti contoh, kita bisa lihat :
1. Di dalam topi bisa juga kita simpan sesuatu, seperti kertas atau lainnya.
2. Dibalik kerah baju.
3. Dibawah jam tangan
4. Diselipan kaos kaki.

Bahan2 paling dasar yang anda butuhkan untuk mencontek:
1) Kertas kecil
2) Alat tulis (gunakan warna yang mudah anda baca, tp sulit dilihat orang, contoh: abu2, coklat).
3) Buku atau alat bantu lain seperti kalkulator dsbnya.

Peralatan standar, kertas kecil ama alat tulis.

Berkedok sebagai sampah, padahal isinya kebetan,

Buku kecil banget kaya gini juga enak loh.

Cara classic, tulis contekan di tangan.

Dasar dari semua metode yang akan dibeberkan adalah dengan menuliskan referensi yang kira2 relevan pada ulangan yang akan anda ambil pada sebuah kertas kecil.

Di bagian ini, teknik yang dibeberkan adalah yang paling sering digunakan dan yang alat bantunya dapat tersedia dengan segera. Hal yang kamu perlu lakukan adalah melipat kertas menjadi sekecil mungkin tetapi tetap tipis dan memasukkannya ke alat bantu yang anda pergunakan. Kemudian untuk membaca, keluarkan kertas dari alat bantu dan bacalah dengan hati2 dan hanya apabila kondisi memungkinkan.

1) Jam Tangan.
Ini sangat efektif karena pengawas selalu membolehkan pelajar untuk mengenakan jam tangan. Cara menggunakan teknik ini adalah dengan menyelipkan kertas ke bagian bawah jam tangan sebelah dalam.


2) Pulpen.
Ini juga sangat populer karena rata2 pelajar memiliki pulpen yang bisa dibuka tutup bagian belakangnya. Anda hanya perlu memelintir kertas menjadi spt rokok kecil dan memasukkan ke dalam pulpen.

1.Siapin gulungan kertas kecil yg udah ada kebetannya

2. Lalu buka bolpen yg bisa dibuka tengahnya seperti ini

3. Terus masukkan gulungan tadi kedalem bolpennya

4. Lalu siap buat nyontek kalau dibutuhkan

3) Penghapus.
Rata-rata penghapus memiliki kertas karton yang mengelilingi karetnya. Anda bisa menyelipkan kertas kedalam celah antara karton dan karetnya dengan cukup mudah dan pengawas selalu membolehkan penggunaan penghapus.

4) Rautan.
Carilah rautan yang ada tutupnya, sehingga anda bisa membuka tutupnya dan memasukkan kertas kedalam rautan itu. Usahakan rautannya terlihat sebiasa mungkin dan sekecil mungkin agar tidak menarik perhatian.

5) Kotak Pensil.
Saya terus terang tidak suka dengan cara ini karena sangat amatir dan mudah ketahuan. Dengan teknik ini, anda hanya perlu memasukkan kertas kedalam kotak pensil. Pengawas ulangan jaman sekarang biasanya mengharamkan kotak pensil untuk berada diatasmeja.

6) KalkulatorMetode ini terkenal di kalangan pelajar pada saat ulangan matematika atau apa saja yang membutuhkan kalkulator. Metode ini akan berjalan dengan sempurna, apabila kalkulator tidak disediakan oleh pihak pembuat ulangan. Gunakanlah kalkulator Casio yang terbagi dua, ada tutup yang bisa dilepas dan bagian kalkulatornya sendiri.Kemudian pasang tutup itu seperti biasanya anda memasang saat akan menggunakan kalkulator, dan selipkan kertas celah antara kalkulator dan tutupnya.

Pake kalkulator lumayan yg sering "lolos"

7) Rok Wanita.
Di setiap rok selalu ada lipatan kecil di bagian bawah sebelah dalam. Selipkan kertas disana dan apabila ingin menggunakan, tariklah rok anda ke arah anda dan keluarkan kertas.
PERHATIAN: cara ini akan sangat mengundang tatapan mata birahi para pria di sekitar anda, jadi BERHATI-HATILAH dan pastikan TIDAK ADA MATA MEMANDANG.

8) Kemeja/Kaos Tangan Panjang.
Seperti halnya rok, kemeja atau kaos tangan panjang kerap memiliki lipatan di bagian ujung lengan sebelah dalam, tetapi biasanya dijahit mati. Jadi anda perlu membuka sedikit agar dapat memasukkan kertas.

9) Kaus Kaki.
Metode ini juga bisa digunakan, walaupun agak susah karena anda perlu banyak bergerak untuk mengeluarkan kertas dari kaus kaki, sehingga meningkatkan kesempatan pengawas untuk mengalihkan perhatiannya ke anda.
Tetapi, dengan kaus kaki yang tebal, anda bisa menyelipkan JAUH lebih banyak informasi dibandingkan metode2 lain.

Lebih baik lagi jika anda diperbolehkan ke wc, karena disana anda bisa dengan leluasa membaca. Bila ini diperbolehkan, pastikan anda mengingat beberapa pertanyaan sekaligus, karena biasanya anda hanya diperbolehkan ke wc satu kali saja.

10) Kerah kemeja.
Kerah kemeja anda juga bisa digunakan sebagai alat bantu. Pada kerah sebelah luar tapi bagian dalamnya, pasangkan sejenis perekat yang cukup lengket untuk menahan kertas, tapi tidak terlalu lengket sampai2 kertasnya rusak. Lihat gamar untuk lebih jelasnya.

1. Siapin selotip secukupnya buat nempelin kertas

2. Lalu tempelah kertas di selotip tersebut dengan rapih, jgn terlalu rekat, supaya gampang dicabut

3. Lalu tempelah semua itu dibalik kerah baju kamu

4. Siap digunakan kalau keadaan mendesak

11) SMS.
Kita memasukkan ini kedalam tutorial kali ini karena layar dimana sms diperlihatkan dapat dianggap sebagai kertas digital. Teknik ini sempat sangat populer pada akhir tahun ajaran 2000/2001 saat ulangan umum di jakarta. Para siswa gencar bertukaran jawaban dengan handphone mereka, dan para pengawas tampaknya tidak perduli dengan hal itu, sehingga siswa bisa dengan leluasa bertukar jawaban.


Cara metode ini sama layaknya kita mengirim sms biasa ke teman, tetapi isinya diganti dengan jawaban. Format paling sering digunakan dalam mencontek lewat SMS adalah: AADCB sesuai dengan progresi angka 1 sampai 5 dan seterusnya.

12) Buku
Cara ini adalah yang paling bar-bar menurut kita. Karena dia sakin malasnya buat contekan kecil sendiri, sampai nyontek langsung pake buku saja. Ketegangannya lumayan tinggi. Paling bagus kalau di bawah meja kamu tersedia laci, jadi kamu bisa nyimpen / ngumpetin bukunya di laci itu.


Tips-tips nyontek dengan metode buku dari laci:

1. Sebelum ulangan dimulai, buku udah siap dalam keadaan terbuka dan ditandain dengan lipetan halaman2 yang kira penting. Poin2 penting juga bagusnya dihighlight pake stabilo biar bisa langsung terlihat dalam buku tsb. Sebaiknya buku dimasukkan sedalam mungkin kedalam laci

2. Kalau 'jasa' sang buku sudah mulai diperlukan, Tangan kanan perlahan2 menggapai kedalam laci sementara tangan kiri harus tetap di atas meja dan terlihat sedikit sibuk (misalnya pijet2 dagu atau hanya dilipat diatas meja juga boleh) agar bisa sedikit 'menutupi' perbuatan tangan kanan.

3. Kalau buku sudah dalam keadaan siap untuk dilihat, kedua tangan sebaiknya dalam keadaan terlipat tepat diatas laci. Mata perlahan2 digeser ke arah buku. Ingat! kepala jangan terlalu berubah posisi, cukup mata yang mendelik sedikit kebawah.

4. Kalau guru terlihat mendekat / keadaan sudah tidak terlalu aman atau jasa sang buku sudah tidak diperlukan lagi. Perlahan2 dorong sang buku sedalam mungkin dengan menggunakan perut supaya tidak menimbulkan curiga dari pihak manapun.Kerjasama

Kamu harus cari partner yang kira-kira bisa buat dimintain jawaban dan jawabannya itu benar.
Posisi duduknya strategis dari tempat kamu dan kira-kira bakal enak buat ngeliatnya.
Kerjasama ini bisa dilakukan dengan cara ngeliat jawaban langsung dari kertas teman ( apabila posisi memungkinkan ), dan atau minta jawaban dengan kode2 tertentu.

Kode-kode yang biasa dipake buat ngasih tahu jawaban pilihan ganda biasanya menggunakan bagian-bagian dari tubuh, seperti hidung, mata, kuping atau dengan menggunakan kode-kode jari. Tapi kamu melakukanya harus dengan tidak menarik perhatian alias biasa-biasa aja. Pura-pura sambil ngapain gitu.

Seperti kita bisa liat diatas ini :
- Kode A dilambangkan dengan megang-megang jidat.
- Kode B dengan garuk2 hidung
- Kode C dengan megang-megang kuping.
- Kode D dengan megang dagu, sambil pura-pura lagi liat keatas.

PENTING : Kamu harus kompakan sama temen kamu dulu mengenai kode yang akan digunakan nanti waktu tuker jawaban. Jangan sampai salah kode, karena bisa berabe.

PERSPEKTIF GURU
Hal ini lumayan pengaruh bagi kesuksesan mencontek kamu. Soalnya guru itu manusia juga, dia tidak bisa melihat ke segala arah pada waktu yang bersamaan. Jadi kamu bisa pikir-pikir, posisi / pada saat mana yang tepat buat kamu, dan gerakan tubuh kamu serta posisi duduk kamu yang benar untuk mencontek.

Contoh dibawah ini akan memperlihatkan pandangan dari perspektif yang berbeda :
Perspektif Guru dan Aslinya sedang ngapain

Kalau guru lihatnya dia sedang pusing mikirin soal yang dihadapi.
Padahal aslinya dia sedang baca buku yang disiapinya untuk dipake kl perlu.


Guru ngeliatnya dia sedang kesenangan, karena mungkin bisa menjawab jawabannya.

Padahal dia sedang nyalin jawaban yang diterima dari teman, atau dari kertas yang dia telah persiapkan sebelumnya.


PENGEN PINTER??.. MAKANYA BELAJAR....

nyontek


long time no ol , tips menyontek paling gehol
ujian semester 1 kelas X akan berlalu , dengan aman , tentram dan damai . tentu saja tentram .
azas kanan kiri + kebersamaan = keberhasilan
bisa dijadikan survey bahwa kebanyakan orang atau bisa kira kira 10 dari 11 orang suka bertanya , BERTANYA SAAT UJIAN .

puji Tuhan , sekarang kami telah duduk di bangku kelas X
keterangan : itu tempat duduk saya . tepat di depan hidung saya adalah meja pengawas .

dan saya berhasil melaksanakan azas kanan kiri dengan indahnya
berikut adalah tips menyontek paling gehol:

1. berangkat ke sekolah dengan senyum , seolah olah kamu itu sudah belajar , belagak pinter


2. sebelum ujian berlangsung , sediakan seperangkat jimat dan kertas pintar dalam saku yang telah disediakan [bisa kantong celana]


3. saat mengerjakan soal , jika anda tidak bisa , berperilakulah seoalah soal itu mudah

 
4. kalau bisa, tertawa sambil menjawab soal , seekspresif mungkin, jika dimungkinkan , anda bisa guling - guling di lantai sambil tertawa
 
5. sediakan objek. di saat pengawas lengah , berpalinglah ke objek yang telah ditentukan , tanyakan jawaban . [nb : dengan dalih anda hanya ingin mencocokan jawaban , karena terkadang ada orang yang tidak ingin dicontekin , maksud saya diajak berpartisipasi. bisa seperti ini . "eh , bro , jawaban aku yang nomor 8 itu b, kalau kamu isi apa?"]
 
6. jika tidak ada orang yang dapat diajak berpartisipasi atau diajak dalam melaksanakan ujian yang demokratis , anda dapat melaksanakan ujian secara kriminal . kuncinya adalah setetes insto dan penyegar mata lainnya . [lakukan cara ini jika terpaksa] LIHAT JAWABAN orang lain di kala lengah

 
7. apabila anda telah diujung tanduk yang mendesak kondisi anda , pastikan ujian masih akan berlangsung selama kurang lebih 15 menit ke depan , lalu permisilah kepada pengawas . berdalihlah bahwa anda sedang dilanda krisis transportasi, ex : sakit perut , sesak pipis , atau sakit hati , bukalah lagi jimat yang tadi telah anda sediakan .
 
8. jika anda termasuk orang yang memiliki hape , tanyalah pada mbah google . [nb ; bagi anda yang tidak memiliki pulsa yang cukup, jangan sekali - kali mencoba cara ini]
 

9. terakhir sikat gigi sebelum ke sekolah
  by: A. Zulkifli Daido